KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji
dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia-Nya kepada
penulis sehingga pembuatan laporan ini dapat terselesaikan.
Laporan ini adalah hasil
dari “ Study Tur “ ke tiga museum yang ada di Jakarta.,yaitu : Museum Bank
Mandiri, Museum Nasional,dan Museum
Indonesia.
Dengan laporan ini
diharapkan para pembaca dapat lebih mengenal museum-museum yang ada di Jakarta dan dapat menjadi
sumber informasi yang bermanfaat.
Akhir kata, penulis mohon
maaf atas segala kekurangan dalam pembuatan laporan.
Jakarta,
24 November 2008
Ttd
Penulis
MUSEUM BANK MANDIRI
Sejarah Berdirinya
Museum
Museum Bank Mandiri adalah
perbankan pertama yang ada di Indonesia
yang terletak di Kota Tua yang berada di dekat Stasiun Kota.Merupakan warisan
dari Kolonial Belanda.
Pembangunannya dilakukan
pada tahun 1929.Dan diresmikan pada tanggal 14 Januari 1933.Gedung ini
mempunyai luas 10.039 m2.Terdiri dari 4 lantai seluas 21.509 m2.
Pada tahun 1968–1995 berubah
menjadi kantor ekspor-impor Indonesia.Dan pada tanggal 2 Oktober 1998 menjadi
asset Bank serta museum.
Museum Bank Mandiri ini
dibangun dengan menggunakan keramik mozaik. Dulunya diruang bawah tanah
digunakan sebagai tempat untuk menyimpan uang kas dan surat-surat.Luasnya 924
m2.Dan mempunyai 500 koridor sepanjang 1,5 km.
Menurut
SK.Gubernur DKI no. 475/93
Museum Bank Mandiri
diracang oleh 3 arsitek Belanda,yaitu :
1.
J.J.J De Bruyn
2.
A.P Smits
3.
C. Van De
Linde
Bank
Mandiri Terbentuk dari penggabungan 4 bank :
1.
Bank Bumi Daya ( BBD )
2.
Bank Dagang Negara ( BDN )
3.
Bank Ekspor Impor ( EXIM )
4.
Bapindo
Koleksi
–Koleksi yang ada di Museum Bank Mandiri :
1.
Uang koin
2.
Mesin hitung
3.
Surat-surat berharga
4.
Buku besar ( Groot Book )
1935-1936
ukuran : ( pxlxt ) = 38,5cm x 49cm x
17,3cm
Jumlah halaman
= 1503 halaman
Berat = 20 kg
Digunakan oleh NHM untuk mencatat laporan
keuangan. Diantaranya mengenai
perkebunan dan komoditi.
5.
Kaca Patri
Menjelaskan
tentang 4 musim, yaitu : Musim Dingin, Musim Semi, Musim Gugur,dan Musim panas.
Ruang
– Ruang yang Terdapat di Museum Bank Mandiri :
1.
Ruang Fandeindo
Ruang komponen tempat para karyawan
2.
Ruang Brankast
Brankast adalah
lemari besi / baja yang berfungsi sebagai tempat menyimpan uang kas dan surat – surat berharga. Brankast mempunyai berbagai
macam ukuran dan berat, serta ada yang satu pintu maupun yang dua pintu.
Koleksi brankast di lantai dasar ada 31 buah. Dan juga ada beberapa macam merk,
contohnya : Lips, Fichet, Chubb, Walt, dll.
3.
Ruang Kluis ( Hasanah )
Sebuah ruangan
atau area bangunan dengan konstruksi baja yang sangat kuat sebagai tempat
penyimpanan Uang tunai.
4.
Ruang SDB
Ruang yang
disewa para nasabah untuk menyimpan benda-benda berharga seperti ;
uang,emas,dll.
5.
Ruang Banking Hall
Ruangan
transaksi perbankan.
6.
Ruang Rapat Besar
7.
Ruang Kesekertariatan
8.
Ruang Sekertaris Direksi
9.
Ruang Numismatik
MUSEUM NASIONAL
Sejarah Berdirinya
Museum
Museum Nasional didirikan
pada tanggal 24 April 1778 yang mendirikan
Museum ini adalah para
cendikiawan dan para kolektor. Kemudian pada tahun 1862 pemerintah Hindia Belanda
membangun Museum
baru yang dapat digunakan sebagai kantor sekaligus memamerkan, merawat, dan
menyimpan koleksi. Museum Nasional terletak di Jl. Medan Merdeka Barat no.12
Jakarta Pusat. Museum ini diresmikan pada tahun 1868. Dikenal dengan nama
gedung gajah atau gedung arca.
Dikatakan seperti itu
karena didepan museum ini terdapat patung gajah yang terbuat dari perunggu.
Hadiah dari Raja Chulhalongkrok dari Thailand.
Pada tanggal 29
Februari 1950 ditingkatkan menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia.
Tanggal 17 September 1962 menjadi Museum Pusat. Dan pada tanggal 28 Mei 1979
telah resmi menjadi Museum Nasional.
Di Museum Nasional ini terdapat 141.000 koleksi.
Yang terdiri dari :
1.
Arkeologi
2.
Geografi
3.
Enografi
4.
Prasejarah
5.
Keramik
6.
Tekstil
7.
Renix
Sejarah
8.
Numismatik
9.
Heraldik
10.
Emas
Koleksi
– Koleksi yang terdapat di Museum Nasional :
1.
Bubu
2.
Nusa Laut
3.
Lingga : Lambang kejantanan
4.
Yoni :
Lambang keperawanan
5.
Kendi :
Tempat debu manusia yang sudah dibakar
6.
Kacip
7.
Slicer
8.
Wadah tembakau
9.
Kotak sihir
10.
Arca Bayi wara Buddha
11.
Arca Parowati : Salah
satu istri dari dewa Shiwa dari Kerajaan
Majapahit abad ke-13
12. Prasati Yupa
: Peninggalan Kerajaan Kuta, Kalimantan Timur
abad ke-4, ke-5, dan ke-6.
13. Kapak
Genggam : Untuk
memotong kayu
14. Neraca
Perunggu : Untuk memanggil
hujan.Ditemukan di
daerah
Sumatera, dan Kalimantan.
15.
Tempayan kubur : Tempat menyimpan
tulang-tulang manusia.
Ditemukan
1,7 juta tahun yang lalu.
16.
Batu Peti Mati : Ditemukan di
Paseban, Sumatera Barat
17.
Gelang emas bertahtakan permata
18.
Rabecco Container
19.
Cupeng : Alat
penutup kelamin anak wanita.
Sebagai penangkal
kejahatan.
20.
Arca Harihara : Perpaduan dari
Dewa Shiwa dan Dewa Wisnu.
Dari
kerajaan Majapahit, Jawa Timur.
MUSEUM INDONESIA
Sejarah Berdirinya
Museum
Museum Indonesia
merupakan salah satu bangunan yang terdapat di Taman Mini Indonesia Indah yang
letaknya berada disamping gedung Pusat Pengelola TMII dengan posisi menghadap
arah selatan. Mulai dibangun pada tahun 1976 diatas tanah seluas 20.100 m2,
sedangkan gedung utama seluas 7.000 m2. Diresmikan oleh Presiden Soeharto pada
tanggal 20 April 1980 bertepatan dengan ulang tahun TMII yang ke-5.
Pembangunan
Museum Indonesia ini
diprakarsai oleh Ibu Tien Soeharto, sedangkan arsiteknya adalah Bapak Ida
Bagus, putra Bali. Museum Indonesia yang
megah dan sarat dengan patung-patung serta ukiran-ukiran ini berpedoman kepada
arsitektur Bali yang dikembangkan.
Memasuki gedung museum,
pengunjungakan melewati sebuah bangunan yang disebut Kori Agung. Kori Agung
adalah pintu gerbang utama yang berbentuk candi, sehingga disebut juga Candi
Kurung. Nama lainnya adalah Padu Raksa. Tidak semua tamu atau pengunjung boleh
melewati pintu ini, hanya tamu tertentu saja yang diperbolehkan.
Arah Barat, pengujung
dapat melihat sebuah bangunan yang sama dengan Candi Kurung, yang disebut
dengan Candi Bentar.
Candi Bentar ini adalah
pintu kedua Museum Indonesia.
Yang membedakan Candi Bentar dan Candi Kurung adalah pada bagian atas gerbang.
Apabila pada Candi Kurung bagian atas seolah-olah bertemu tidak dengan Candi
Bentar. Candi Bentar bagian atasnya tidak bertemu. Pada bagian Utara, terdapat
juga sebuah bangunan yang disebut Candi Peletasan. Bangunan ini tidak semegah
Candi Kurung atau Bentar. Dipakai untuk pintu masuk karyawan.
Sekitar Museum Indonesia
Sebelum pengunjung masuk
ke dalam gedung museum Indonesia,
jika kita memandangi pemandangan banyak terdapat patuna-patung, dan bunga
teratail.
Berdasarkan makna filosofi
yang ada, diyakini bahwa patung-patung tersebut memiliki arti atau lambang,
seperti :
· Bunga teratai
merupakan lambang kesucian
· Patung angsa
merupakan lambang kebijaksanaan
· Patung katak
merupakan lambang kesuburan
Tempat
– Tempat yang ada di Museum Indonesia
:
1.
Bale Bundar atau Balairung
Bangunan yang sangat mirip dengan
bangunan joglo di Jawa
2.
Bale Kembang
3.
Bale Nyepi : untuk tempat persembahyangan.
4.
Bale Panjang : Tempat untuk penyelenggaraan
pertunjukkan.
5.
Bale Bengong
6.
Soko Tujuh
7.
Jembatan Sitibondo
Lantai 1 : Bhinneka
Tunggal Ika
Terbagi dua ruangan, yaitu
Barat dan Timur.
Di ruangan sebelah Barat
terdapat :
· Pakaian adat
dan pengantin seluruh propinsi di Indonesia
· Diaorama acara
perkawinan adat kebesaran bangsawan Surakarta
( sala ) Jawa Tengah.
· Lukisan Citra Indonesia, yang
menggambarkan keanekaragaman budaya Indonesia.
· Lukisan Ular
Naga dan Lukisan Burung Garuda, yang saling berhadapan seolah – olah siap
bertarung. Lukisan Ular Naga biasa disebut Ibu Pertiwi, sedangkan Lukisan
Burung Garuda disebut Angkasa.
Lantai 2 : Manusia dan
Lingkungan
Disini dipamerkan koleksi
– koleksi yang berhubungan dengan kehidupan manusia atau masyarakat Indonesia
sehari – hari. Dilantai dua juga terbagi menjadi ruangan sebelah Barat dan
Timur.
Di sebelah Timur :
· Miniatur rumah
adat
· Miniatur
lumbung padi
· Alat – alat
perburuan pada zaman dahulu, seperti : Alat menangkap ikan, alat berladang,
alat bertani, dsb.
· Alat – alat
transportasi, seperti : perahu Phinisi Nusantara, rakit, gerobak sapi,maupun
andong.
Disebelah Barat
:
· Diaorama
Upacara Tujuh Bulan
· Diaorama
Upacara thedak siten
· Diaorama
Upacara Khitanan
· Diaorama
Upacara Potong gigi ( pasah )
· Diaorama
Upacara Perkawinan
· Diaorama
Upacara Penobatan Datuk
Lantai 3 : Seni dan Kriya
· Pohon Hayat
atau Pohon Kehidupan : Selaras dengan falsafah pohon hayat yg
mempunyai semangat nunggak semi yg artinya patah tumbuh hilang berganti.Maka pohon Hayat ciptaan generasi baru
ini menyandang pesan dan semangat baru tetapi tetap berpijak dan bersumber pada
nilai-nilai luhur budaya dan keperibadian bangsa yg berfalsafah pancasila.
· Seni Rupa
Garapan, seperti : Batik tradisional, tenun tradisional,senjata
tradisional,dsb.
Komentar
Posting Komentar