Pengertian Ilmu Budaya
Dasar
Ilmu budaya dasar tentu berbeda dengan
pengetahuan budaya. Pengetahuan budaya disini yaitu mengkaji manusia sebagai
mahluk berbudaya dalam masalah nilai-nilai manusia (homo humanus).
Sedangkan ilmu budaya dasar adalah pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.
budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Berikut pengertian buadaya menurut para
ahli:
E.
B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang
lain. Serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat .
R. Linton dalam bukunya yang berjudul The Cultural background of
personality menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari sebuah tingkah
laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentuknya didukung serta diteruskan
oleh anggota masyarakat tertentu .
Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan
adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang
diciptakan oleh manusia.
Bronislaw Malinowski, Adalah keseluruhan kehidupan manusia yang
integral yang terdiri dari berbagai peralatan dan barang-barang konsumen,
berbagai peraturan untuk kehidupan masyarakat, ide-ide dan hasil karya manusia,
keyakinan dan kebiasaan manusia.
C. Klukhuahn dan W. H. Kelly, mencoba merumuskan definisi kebudayaan
sebagai hasil tanya jawab dengan para ahli antropologi, sejarah, hukum,
psikologi yang implisit, eksplisit, rasional, irasional terdapat pada setiap
waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
Menurut Prof Dr. Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan
pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah (
natural scince )
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan
yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode
ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai
keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu
kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu
dibuat prediksi. Hasil penelitian 100% benar dan 100% salah. Yang termasuk
kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain astronomi, fisika, kimia, biologi,
kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial (
social scince )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu
alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100% benar, hanya mendekati kebenaran.
Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat
berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu
ekonomi, sosiologi, politik, demografi, antropologi sosial, sosiologi hukum,
dan sebagainya.
3. Pengetahuan Budaya
( the humanities )
Pengetahuan Budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat
unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan
yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat
dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari,
seni rupa, seni musik,dan lain-lain. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic
Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain, Ilmu Budaya
Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam
mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya
dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam
bahasa Inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya
mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus).
Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
LATAR BELAKANG ILMU BUDAYA
DASAR
latar belakang ilmu budaya dasar dalam
konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan
sebagai berikut:
1. Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku
bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek
kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial)
kesukuan dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan dampak
positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai
budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat
lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam
kehidupan.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan
perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai
budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah
diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang
disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat
dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
1. Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain
yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja
2. Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
3. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
4. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami
jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
5. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih
mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta
perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
6. Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang
mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut
mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita
yang luhur nilainya
7. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam
disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai
disiplin ilmu yang kaku
8. Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya
lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam memperlancar
pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan masyarakat
yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi khususnya
Dharma pendidikan
Ruang Lingkup Ilmu
Budaya Dasar
Bertitik tolak dalam kerangka tujuan yang
telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan
untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar),
kedua masalah pokok itu adalah :
- Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan
ungkapan masalah kemanusian dan budaya yang dapat didekati dengan
menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), Baik dari segi
masing-masing keahlian (Disiplin), didalam pengetahuan budaya, maupun
secara gabungan (Antar Bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
- Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi
yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan
tempat.
Manusia Sebagai Makhluk
Berbudaya
Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak
lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk
menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya
sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha
menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang
gelar manusia berbudaya.
Manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dari makhluk lainnya,
manusia juga mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya melalui
proses belajar yang terus-menerus. Oleh karena itu manusia harus bersosialisasi dengan
lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal
ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan
ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat membedakan antara yang hak
dengan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan kewajiban. Sehingga
norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan seimbang. Agar hasil
dari pendidikan, yakni kebudayaan dapat diimplementasikan dimasyaakat.
Dengan demikian dapat kita katakan bahwa
kualitas manusia pada suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan dari
suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan menghasilkan
kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan suatu
bangsa.
Karena itu jadilah manusia yang berbudaya.
Dengan menjadi manusia yang berbudaya maka masyarakat akan memiliki sikap yang
berakal budi, bermoral, sopan dan santun dalam menjalani kehidupan diri sendiri
ataupun berbangsa dan bernegara. Sikap Dan sifat manusia yang berbudaya itu
juga yang akan menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang besar yang memiliki jati
diri sendiri sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat.
Manusia berbudaya yang seutuhnya adalah
makhluk yang selalu aktual, yang terus-menerus belajar dan menempuh pendidikan
untuk mengembangkan kepribadiannya, mengembangkan konsep tujuan hidupnya,
melakukan pembaharuan sesuai kemajuan zaman, meningkatkan keterampilan dan daya
nalar, semakin jelas arah hidupnya untuk apa dan mau kemana.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat ditarik
kesimpulan:
– Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berakal, berbudi, dan berbudaya
– Wujud budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan, norma dan peraturan bagi manusia dan abstrak yaitu sebagai tinfakan, peraturan, dan aktivitas manusia.
– Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang diperoleh dari perkembangan manusia sebagai masyarakat.
– Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berakal, berbudi, dan berbudaya
– Wujud budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan, norma dan peraturan bagi manusia dan abstrak yaitu sebagai tinfakan, peraturan, dan aktivitas manusia.
– Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang diperoleh dari perkembangan manusia sebagai masyarakat.
Komentar
Posting Komentar