Judul
|
Pengembangan
sistem pakar pada perangkat mobile untuk mendiagnosa penyakit gigi
|
Jurnal
|
Intelligent
System dan Application
|
Volume & Halaman
|
Vol 1, No 4
|
ISSN
|
1979-2328
|
Tahun
|
2010
|
Penulis
|
Bambang Yuwono
|
Reviewer
|
Muhammad
Rizky E
|
Tanggal
|
20
Desember 2018
|
Latar
Belakang
|
Ketidakhadiran
seorang dokter gigi atau ahlinya yang bisa menentukan penyakit gigi yang
diderita dan pengobatannya mengakibatkan proses penyembuhan menjadi lama atau
bahkan mengakibatkan hal yang fatal bagi pasien. Tidak hanya itu,
keterbatasan seorang dokter gigi dalam mengidentifikasi penyakit juga menjadi
penyebab terhambatnya proses penyembuhan. Selain itu posisi yang jauh dari
tempat pelayanan kesehatan juga ikut menentukan lama tidaknya proses
penyembuhan tersebut. Untuk menanggulangi hal tersebut, dibangunlah suatu
sistem komputer yang bisa diakses oleh pasien, yang dapat menggantikan peran
pakar apabila tidak hadir. Dengan bantuan sistem pakar ini, diharapkan dapat
mempercepat proses identifikasi penyakit gigi, penentuan obat serta proses
penyembuhan. Salah satu solusi untuk masalah tersebut adalah pengembangan
sistem pakar diagnosis penyakit gigi berikut solusi pengobatan. Tetapi
pengembangan sistem pakar berbasis komputer bukan menjadi solusi ketika
komputer tidak tersedia saat dibutuhkan. Oleh karena itu pada penelitian ini
dikembangkan sistem pakar yang dapat diakses melalui perangkat mobile seperti
handphone maupun PDA. Penyampaian informasi pun dilakukan menggunakan
perangkat mobile dengan meminta request dari user. Request tersebut akan
diproses dalam sistem, kemudian hasilnya akan dikirim lagi ke user dengan
ditampilkan pada layar perangkat mobile.
|
Tujuan Penelitian
|
Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan sistem pakar diagnosa penyakit gigi
|
Metode Penelitian
|
Metodologi
yang digunakan pada penelitian ini antara lain ; Studi Literatur dan SDLC
(System Development Life Cycle) yang meliputi tahap Analysis, Design,
Implementation, Testing dan Maintenance, (Pressman,2002).
a. Studi
literatur Tahap ini merupakan tahap pengumpulan informasi dan literatur yang
diperlukan untuk pembuatan sistem. Adapun informasi dan literatur yang
dipergunakan diantaranya mengenai diagnosis penyakit gigi, sistem pakar, WAP,
PHP dan MYSQL.
b. Analisis
dan perancangan Pada tahap ini dilakukan analisis serta desain yang
diperlukan dalam membuat sistem, diantaranya akuisisi pengetahuan,
representasi pengetahuan, mekanisme inferensi, perancangan DFD, perancangan
basisdata dan perancangan user interface Akuisisi pengetahuan adalah proses
pengumpulan pengetahuan. Pada penelitian ini informasi mengenai diagnosis
penyakit gigi ini diperoleh dari seorang pakar (dokter gigi) yang dilengkapi
dengan buku-buku mengenai penyakit gigi. Pengetahuan yang diperoleh meliputi
: Gejala-gejala penyakit, jenis penyakit dan cara pengobatannya. Setelah
akuisisi pengetahuan diperoleh, selanjutnya dilakukan representasi
pengetahuan yang dikumpulkan. Tujuan representasi pengetahuan adalah untuk
mengembangkan suatu struktur yang akan membantu pengkodean pengetahuan ke
dalam program. Dalam penelitian ini basis pengetahuan direpresentasikan
dengan menggunakan kaidah produksi, yaitu berupa IF – THEN. IF Kondisi1 (AND
Kondisi2 …) THEN Kesimpulan Kaidah produksi merupakan statemen dua bagian
yang disatukan menjadi sepenggal kecil pengetahuan. Kaidah bagian pertama IF
yang menyatakan premis, kondisi atau antecedent, dan kaidah bagian kedua THEN
yang menyatakan suatu kesimpulan atau konklusi. Pada contoh berikut diberikan
beberapa inputan antecedent dan memberikan satu kesimpulan berdasarkan premis
yang ada untuk menentukan jenis atau nama penyakitnya.(Widayanti, 2009) IF
Gusi berwarna merah bukan pink AND Gusi membengkak AND Gusi nyeri AND Gusi
terasa lunak / tidak kencang AND Pendarahan saat menggosok gigi AND Keluar
nanah THEN Gingivitis Setelah representasi selesai dilakukan, langkah
selanjutnya adalah menentukan mekanisme inferensi atau sistem pelacakan.
Dalam penelitian ini sistem pelacakan yang dilakukan adalah menggunakan
Backward chaining dengan metode penelusuran Depth First Search. Proses
pelacakan ini bermula dari simpul akar dan bergerak ke bawah ke tingkat dalam
yang berurutan. Proses ini berlangsung terus sampai kesimpulan ditemukan,
atau jika menemui jalan buntu akan melacak ke belakang (backtracking).
c.
Implementasi Pada tahap ini, rancangan sistem yang telah dibuat akan
diimplementasikan menggunakan PHP, WML dan MYSQL sebagai databasenya
d. Uji coba dan evaluasi Pada tahap ini,
akan dilakukan uji coba dan evaluasi terhadap sistem serta akan dilakukan
perbaikanperbaikan yang diperlukan.
|
Pembahasan
|
Gambaran umum
sistem Sistem ini berbasis WAP sebagai aplikasi berinteraksi dengan pengguna
dan web sebagai server pada sistem. Proses komunikasi WAP dan web Server
Proses pada sistem dimulai pada saat pengguna memberikan input gejala melalui
perangkat WAP, selanjutnya input tersebut dikirim ke web server. Pada web
server, input tersebut diproses dengan menggunakan salah satu metode
penalaran pada sistem pakar yaitu penalaran maju (forward chaining)
berdasarkan basis pengetahuan yang telah ada pada web server. Setelah web
server selesai melakukan proses, maka hasilnya akan dikirimkan kembali kepada
WAP pengguna. Hasil yang dikirimkan merupakan hasil diagnosa penyakit yang
diderita berdasarkan input gejala yang diberikan. Pengguna dalam sistem ini
dibedakan menjadi tiga, yaitu dokter, pasien, dan admin. Dokter bertindak
mengolah data penyakit, gejala, obat, dan basis aturan. Sedangkan admin
bertindak mengolah data admin, data dokter, dan data pasien. Pada diagram ini
akan tampak aliran data apa saja yang terjadi baik data yang dimasukkan oleh
user dan admin atau data yang didapat oleh user dan admin.
Representasi
Pengetahuan
Seperti sistem
pakar lainnya, sistem pakar diagnosis penyakit gigi ini membutuhkan basis
pengetahuan dan mesin inferensi untuk mendiagnosis penyakit yang diderita
pasien. Basis pengetahuan berisi fakta-fakta yang
dibutuhkan
oleh sistem, sedangkan mesin inferensi digunakan untuk menganalisa
fakta-fakta yang user inputkan hingga didapat satu kesimpulan. Domain untuk
pembuatan sistem pakar diagnosis penyakit gigi ini, dibatasi beberapa
penyakit saja. Ada delapan penyakit gigi yang umum diderita oleh masyarakat.
Penyakit-penyakit itu antara lain: Gingivitis, Periodontitis, Pulpitis
Reversible, Pulpitis Irreversible, Abses Periapeks, Abses Periodontal, Abses
Gingival, Trench Mouth
Mekanisme
Inferensi
Dalam
penelitian ini sistem pelacakan yang dilakukan adalah menggunakan Backward
chaining dengan metode penelusuran Depth First Search. Proses pelacakan ini
bermula dari simpul akar dan bergerak ke bawah ke tingkat dalam yang
berurutan. Proses ini berlangsung terus sampai kesimpulan ditemukan, atau
jika menemui jalan buntu akan melacak ke belakang (backtracking). Data yang
digunakan dalam inferensi diperoleh dari jawaban yang diberikan pengguna atas
pertanyaan mengenai gejala atau hasil-hasil tes yang diajukan oleh sistem.
Sistem tidak akan memberikan pertanyaan yang sudah diberikan. Oleh karena itu
diperlukan penyimpanan data pertanyaan yang pernah diajukan. Setiap kali
melakukan diagnosa, sistem akan mengajukan pertanyaan apakah pasien mengalami
gejala G001. Jika pasien menjawab YA, sistem akan mencari penyakit yang
memiliki gejala G001. Setiap kali menjawab sistem akan menyimpan hasil
jawaban dari pertanyaan yang diajukan ke dalam tabel history_pasien. Kemudian
sistem menanyakan gejala selanjutnya pada penyakit yang memiliki gejala G001,
yaitu G003. Jika pasien menjawab YA, maka sistem akan menanyakan selanjutnya
apakah pasien mengalami gejala G005. Jika dijawab YA lagi, maka sistem akan
menanyakan apakah pasien mengalami gejala G006. Jika jawabannya YA,
pertanyaan selanjutnya adalah apakah pasien mengalami gejala G009. Jika
jawaban pasien YA, sistem akan menanyakan apakah pasien mangalami gejala
G012. Jika jawabannya YA maka sistem akan menyimpulkan bahwa kemungkinan
pasien menderita penyakit Gingivitis. Selain kesimpulan penyakit apa yang
diderita, sistem juga akan memberikan alternatif pengobatan pertama. Keadaan
ini berlaku sama untuk semua penyakit, sesuai dengan aturan yang telah dibuat
sebelumnya.
|
Kelebihan
Jurnal
|
Kelebihan
Jurnal ini adalah interface
yang sangat mudah dimengerti oleh orang awam sekalipun
|
Saran
|
Saran saya
adalah lakukan uji coba aplikasi ini pada system operasi android agar lebih
memudahkan user yang menggunakan system operasi android
|
Kesimpulan
|
1. Sistem
pakar ini memudahkan user dalam melakukan proses konsultasi, karena
pertanyaan gejala yang diajukan hanya terkait penyakit yang dialami
2. Sistem pakar ini juga memudahkan bagi admin untuk melakukan update basis aturan, karena adanya halaman edit basis aturan yang dapat digunakan untuk menambah, mengupdate dan menghapus penyakit, gejala dan pengobatannya. 3. Masyarakat awam dapat memanfaatkan aplikasi ini dengan mudah untuk mengetahui jenis penyakit gigit yang dialami, karena tampilan yang mudah dimengerti dan sederhana. |
Daftar
Pustaka
|
https://media.neliti.com/media/publications/174488-ID-none.pdf
|
Komentar
Posting Komentar